Kehadiran konten-konten makanan di tiktok “yang seliweran” kata anak-anak zaman sekarang acapkali menjadi faktor pendorong untuk berkunjung atau mencoba segala sesuatu. Salah satunya Warung Mbak Pesta yang “seliweran” di FYP saya.
Hai Apa Kabar?
Terimakasih buat teman-teman yang masih mampir di blog ini, walaupun saya sudah tidak pernah update setahun belakangan.
Sayang sekali rasanya, ide-ide konten hanya menumpuk di galeri dan notes saja. Kadang bingung mau mulai sharing dari mana, karena terlalu banyak hal yang ingin saya bagikan.
Baiknya memulai sesuatu dari hal yang ringan terlebih dahulu.
Hari itu, saya bangun cukup pagi. Berkunjung ke Warung Mbak Pesta sebenarnya tidak ada di day list saya, akan tetapi segala sesuatu yang tidak direncanakan seringkali terealisasi. Mengapa harus direncanakan untuk kesana? karena jaraknya yang cukup jauh dari tempat tinggal saya, membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit.
Warung Mbak Pesta berlokasi di belakang pasar pakem, kalian bisa cek melalui google map melalui link ini. Bagi kalian yang ingin berkunjung menggunakan kendaraan roda empat, saya sarankan jangan ikuti google map. Jika kalian berangkat dari arah Kota Jogja atau jalan Kaliurang bawah, di utara pasar pakem ada gapura besar, bisa belok kanan disana. Di sisi depan gapura akan ada petunjuk arah Warung Mbak Pesta. Setelah belok kanan, kurang lebih 300 meter akan sampai di lokasi.
Saya disambut oleh bapak penjaga parkir yang ramah. Saya mendapati sebuah joglo besar yang ditata dengan meja dan kursi, serta bagian pojokan yang diisi dengan etalase makanan yang berjejeran. Sayur oyong soun, labu siam, gadon ayam, batok telur asin, pepes pindang salem, oseng tempe, dan banyak lauk pauk lainnya yang menggugah selera dan sangat menarik untuk dicicipi.
Di bagian kasir, ada kakak-kakak yang memandu untuk melakukan pesanan.
Hallo Kak, Selamat Pagi. Makanan yang di etalase bisa di ambil secara langsung, nanti akan di hitung di kasir. Menu lain juga tersedia di papan ini, jika ingin dipesan akan kami siapkan.
Saya tertarik dengan menu yang tertera di papan yaitu nasi gandul yang belum pernah saya cicipi sebelumnya. Saat memesan saya belum bisa membayangkan akan seperti apa “wujudnya”. Akhirnya saya memesan nasi gandul campur, nasi sayur yang tersedia di etalase dengan lauk telur dadar, serta pukis keju yang meronta untuk dicoba.
Berkunjung di weekdays di pagi hari merupakan waktu yang tepat. Saya dengan leluasa menikmati suasana joglo yang bagus, serta taman di depan joglo yang cukup luas.
Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, nasi gandul saya disuguhkan. Satu porsi nasi disiram kuah hitam dengan potongan daging, iso, paru, serta setengah potong telur rebus yang sudah dibacem. Serta pelengkap sambal dan kecap manis yang jarang saya lihat karena bukan merek abc, bango atau segala macam yang kita bisa dapati di minimarket.
Ketika makanan disajikan dengan “condiment” maka harus diracik sesuai selera. Saya menambahkan sedikit kecap dan sambal kemudian mencicipinya. Cita rasa yang manis dan gurih merupakan hal pertama yang saya dapati. Semakin di lahap semakin saya ketagihan untuk terus mencicipinya, apalagi racikan yang pedas, manis, serta gurih akan menggugah selera makan, 9/10 untuk rating nasi gandul yang baru pertama saya cicipi ini. Oh iya, perlu teman-teman ketahui juga makanan ini berasal dari daerah Pati, Jawa Tengah.
Kita lanjut ke makanan ke 2, nasi sayur dengan lauk telur dadar, tempe, dan sayur labu siam. Tentu makanan ini kita bisa dapati di warung-warung lainnya. Menurut saya kelebihan masakan nasi sayur Mbak Pesta ini adalah bumbunya yang “medok” dan kebersihan yang terjaga. 9/10 untuk nasi sayur ini. Bagi kalian pecinta kerupuk, warung ini menyuguhkan kerupuk free refill silahkan makan sepuasnya 100/10.
Jika kalian penggemar pukis Kota Baru, menurut saya pukis di Mbak Pesta lebih enak dari pukis Kota Baru. Teksturnya lembut dan enak, 10/10.
Untuk masalah harga, menurut saya makan disini masih di bandrol dengan harga yang wajar. Untuk semua pesanan saya tadi, saya merogoh kocek kurang lebih 60 ribu.
Terimakasih telah membaca tulisan ini, semoga membantu kalian yang ingin mencicipi kuliner tradisional di Jogja. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.