Yang saya rindukan dari kemping

Rindu kemping. Rasanya kalau bahas kemping, mood saya jadi bagus. Iya sesuka itu sama kemping. Kenapa ya?

Dulu waktu masih di Padang, saya sering kemping ke pulau. Sekali 2 minggu atau sebulan sekali minimal. Bukan hanya satu malam, sering 2 malam. Penah malah 4 malam.

Terus bosan nggak? Nggak dong. Banyak aktifitas yang bisa dilakukan kalau kemping di pulau. Beragam, mulai dari masak-masak, main gitar nyanyi bareng, berenang di pantai, melompat-melompat di telaga, menikmati sunset malamnya api unggun yang kayu yang kita cari sendiri. Bahas ini jadi makin rindu.

Rindu masa muda. Tunggu-tunggu, emang udah tua apa?

Kemping gunung pun begitu, tidak pernah mengandalkan mie mie mie setiap hari. Selalu memasak nasi, masak yang lumayan berat. Sampai masak agar-agar.

Saya juga baru tau kita bisa masak agar-agar di gunung. Gunung kan dingin, jadi kalau masak agar-agar pasti cepet beku dan besoknya udah bisa dinikmati.

Ceritain dong pengalaman kemping kalian di kolom komentar.

One Comment Add yours

  1. Arlis Pujianto says:

    Sungguh, awalnya saya lebih suka Pantai/Laut daripada Gunung. Makin kesini porsinya terbagi dengan Gunung/Dataran Tinggi.

    Pernah suatu ketika, Camping di salah satu Pantai di Malang. Janjian dengan 2 temen traveling, yang semuanya belum pernah Camping bareng 1 sama lain. Berkenalan dari 2 Forum Traveling yang berbeda, yang pertama Backpacker dan yang kedua Couchsurfing (Have you heard ?).

    Diniatkan Flashpacking (faktor terbatasnya waktu) 2D1N, hari kedua kami memutuskan nambah jadi 3D2N. Tempat yang jauh dari pemukiman dan perbekalan yang tidak diniati untuk waktu yang lama, ya karena se impulsif itu memutuskan untuk Camping, lebih ke memang gaada rencana. Menjadi sedikit problem dan sedikit kegilaan cenderung komedi. Kami memasak Air Laut, dan tentu tidak dikonsumsi hehe Detailnya di lain kesempatan 🙂

    Sungguh, Kemping yang sangat Proper untuk periode sebulan 1x atau bahkan 2x. Thumbs Up!

Leave a Reply