Kopi kawa daun, sajian kopi khas dari Ranah Minang

Kopi kawa daun,  berbeda dengan sajian kopi pada umumnya. Kopi Kawa Daun tidak terbuat dari biji kopi, melainkan daun kopi. Kopi diseduh menyerupai teh.

Jika kopi selalu identik dengan serbuk hitam yang diseduh dengan air panas, hal ini berbeda dengan kopi kawa daun yang terbuat dari DAUN KOPI bukan BIJI KOPI

Berbahan dasar yang berbeda dari kopi pada umumnya, kopi kawa daun memiliki cita rasa yang khas. Selain cita rasa yang khas, kopi kawa daun juga memiliki sejarah yang berkaitan dengan penjajahan.

kawa daun sumatera barat
Kopi Kawa disajian dengan gorengan semakin nikmat

Sejarah Kopi Kawa Daun

Kopi kawa daun yang juga disebut “aia kawamemiliki sejarah turun temurun bagi masyarakat Minang. Zaman Kolonial Belanda terkenal dengan tanam paksa atau “kerja rodi” menjadikan kopi sebagai komoditi  yang berharga. Kolonial Belanda memaksa semua masyarakat mengumpulka semua biji kopi tanpa tersisa satu biji pun. 

Masyarakat tidak dapat lagi menikmati seduhan dari cerry merah ini. Sehingga, munculah ide untuk menyeduh daun kopi sebagai minuman.

Daun kopi inilah yang dinikmati masyarakat dan menjadi kebiasaan turun-temurun yang kemudian dikenal dengan “aia kawa” atau kopi kawa daun.

Pengolahan Kopi Kawa Daun

Tidak semua daun kopi bisa diolah, hanya daun yang berwarna kekuning-kuningan yang menghasilkan racikan yang enak.

Daun kopi yang kekuningan dipetik, lalu dijemur  dibawah terik matahari sekitar satu jam. Setelah daun  mengering, kemudaian disangrai diatas tungku perapian. Proses pengeringan juga tidak boleh terlalu lama, sekitar beberapa jam saja.

Setelah kering, daun kopi  disimpan dan diseduh untuk disajikan. Penyeduhan menggunakan air panas, lalu didiamkan sekitar2 – 3 menit. Jangan lupa saring dulu daun kopi sebelum disajikan.

Fondina
Penyajian kopi kawa menggunakan batok kelapa

Keberadaan Kopi Kawa Daun di Sumatera Barat

Tidak semua daerah menyajikan kopi kawa daun. Umumnya “kadai kawa” atau warung kopi kawa daun ada di Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh. Jika kalian berlibur ke Isatana Pagaruyung Batusangkar, maka kalian akan banuak menemui “kadai kawa” dipinggir jalan.

Cuaca yang dingin dan sejuk di daerah ini merupakan perpaduan yang nikmat untuk menikmati kopi kawa.

fondina gusriza
Kopi kawa susu adalah favorit saya

Cita rasa Kopi Kawa Daun

Kopi kawa daun memiliki cita rasa yang berbeda dengan sajian kopi lainnya. Tentunya karena berbahan baku daun kopi yang di seduh menyerupai teh, citarasa yng dihadirkan tidak sepahit kopi hitam. Kopi kawa masih memiliki sedikit rasa pahit seperti kopi hitam dan kandungan kafeinnya lebih sedikit dari pada kopi hitam.

Warna kopi lebih menyerupai warna teh yang pekat. Memiliki rasa yang agak pahit, kopi kawa biasanya ditambah dengan gula atau susu kental sebagai pemanis.

Penyajian Kopi Kawa Daun

Dalam penyajiannya, kopi kawa disajikan menggunakan batok kelapa agar aroma lebih harum dan cita rasa kopi tetap terjaga.  Kopi kawa daun akan di tuang dalam keadaan panas ke dalam batok kelapa yang dibawahnya dialasi. Alas kopi ini dekenal juga dengan sebutan “tengkak”. Tengkak berfungsi sebagai tatakan gelas agar kopi tidak tumpah.

Kopi kawa daun disajikan bersamaan dengan makanan seperti goreng pisang, bakwan dan lainnya. Semakin nikmat untuk disantap dengan cuaca yang sejuk maupun dingin.

Ahh, saya rindu kampung halaman.

 

 

Leave a Reply