Nepal Van Java yang terletak di Dusun Butuh, Kaliangkrik Magelang ini menawarkan beberapa kegiatan wisata yang bisa dilakukan.
Suasana pagi di Nepal Van Java sangat sejuk. Sangat cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota dan pekerjaan. Membuat badan segar dan rilex. Saya menyukai suasana pegunungan. Selain cuacanya yang sejuk, pegunungan menawarkan keindahan alam mulai dari sawah, perkebunan, dan aktivitas warga lokal. Sama halnya dengan suasanya Nepal Van Java di Dusun Butuh.
Cuaca pagi yang dingin menyambut saya saat turun dari mobil. Saya sampai sekitar pukul 6 pagi. Cuaca sesekali berkabut dan cukup dingin. Awalnya saya pikir pagi disini akan sangat dingin sampai menusuk tulang, ternyata saya keliru. Saya beruntung pagi itu tidak hujan, dan saya masih mendapati pemandangan gumpalan awan yang menyelimuti kota Magelang dari ketinggian.
Dusun Butuh ini memiliki daya tarik tersendiri yang belum dikelola dan dikembangkan dengan maksimal. Akan saya bahas ditulisan terpisah. Ditulisan ini saya hanya akan membahas aktivitas wisata yang saya lakukan saat berkunjung ke Dusun Butun waktu itu. Apa saja?
1.Menikmati cuaca sejuk pegunungan
Seperti kita tau, Nepal Van Java ini berada diketinggian dan tepat dibawah kaki Gunung Sumbing. Tentu cuaca sejuk pegunungan ini sudah saya nikmati dari awal saat perjalanan dari Kaliangkrik ke Dusun Butuh. Saat diperjalanan saya sudah terkagum-kagum dengan pemandangannya. Apalagi sampai di Dusun Butuh, sejuk hawa pegunungan menemani saya mengengitari Dusun Butuh. Hal ini membuat saya rilex.
2. Jalan pagi mengitari Dusun Butuh
Sesampai di Nepal Van Java ini, saya sempat ditawari warga lokal untuk menggunakan jasa ojek untuk mengitari Dusun Butuh. Saya lebih memilih untuk berjalan kaki, karena awalnya saya pikir gardu pandangnya dekat. Ternyata saya salah, gardu pandang Nepal Van Java ini jauh sekali jaraknya dari area parkir. Sangat disarankan untuk menggunakan jasa ojek jika ingin menikmati pemandangan dari gardu pandang.
Setelah menapaki jalan yang cukup menanjak dan tak kunjung sampai di gardu pandang, akhirnya saya sampai di base camp pendakian Gunung Sumbing. Saya mendapati banyak sekali pendaki yang beristirahat diteras. Saya istirahat sebentar disini sambil mengamati aktivitas para pendaki. Cukup unik, beberapa rumah di base camp ini dilengkapi dengan wifi.
free wifi – jual voucher wifi
Selain itu, pemandangan dari sini sangat bagus. Saya menikmati pemandangan kabut pagi yang menyelimuti kota dari ketinggian. Setelah itu, saya memutuskan untuk kembali turun menuju area parkir. Tidak sanggup rasanya melanjutkan perjalanan sampai ke gardu pandang. Butuh setengah jam lagi untuk sampai. Sedangkan napas saya mulai ngos-ngosan.
3. Berinteraksi dan mengamati aktivitas warga lokal
Yang saya suka dari Nepal Van Java ini adalah keramahan warga sekitar. Sangat amat ramah. Setiap berpapasan selalu menyapa wisatawan.
nderek langkung
Beberapa diantara warga lokal juga mengajak saya untuk mengobrol. Mengucapkan selamat pagi atau sekedar bertanya “dari mana mbak”. Saat saya mengajukan pertanyaan tentang gardu pandang, mereka menjawab dengan detail dan menyarankan untuk kesana karena pemandangan di atas sana sangat bagus. Tapi sayang kaki saya tidak kuat berjalan untuk sejauh itu.
Hal yang membuat saya kagum adalah saya benar-benar menyaksikan aktivitas pagi warga disini. Ada yang menjemur kain di atas rumah, mengangkut rumput untuk ternak, dan berjualan. Kita bisa mendapati beberapa warga lokal yang berjualan sayuran di depan rumah mereka. Kita akan ditawarkan dengan halus untuk membeli dagangan mereka.
Selain itu, jika saya mendapati hal-hal baru yang saya temui dan saya tanyakan, mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan saya. Terkadang dijelaskan dengan detail. Misalnya, saya melihat akar-akar tanaman yang tidak pernah saya temui sebelumnya. Ternyata itu adalah “klembak”. Tanaman untuk pencampur rokok tembakau. Waw, sebuah pengetahuan baru.
4. Belanja sayur
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke daerah pegunungan tanpa membeli sayuran segar. Kita bisa membeli sayur-sayuran yang dijual warga sekitar. Jangan diragukan lagi perkara harga, tentu sangat terjangkau. Selain harga yang terjangkau, sayuran disini dijamin segar. Saya yakin, kalian akan tergiur dengan kesegarannya. Seperti saya tergiur dengan kesegaran wortel yang tidak dipotong daunnya. Sangat terjangkau, 4 buah wortel berukuran besar dibayar dengan harga 5 ribu rupiah. Bisa diliat di vlog saya.
Tentu jiwa emak-emak saya meronta melihat harga yang sangat terjangkau. Selain mendapatkan sayur yang segar, berinteraksi dengan warga lokal, kita juga bisa membantu perekonomian mereka.
5. Makan mie rebus
Setelah puas menyusuri Nepal Van Java, saya memutuskan untuk kembali ke area parkiran. Disekitar area parkiran, ada beberapa warung makan. Saya menemukan warung yang memiliki spot yang bagus. Tentu lengkap rasanya menikmati sejuknya pegunungan sambil menikmati mie rebus. Perpaduan yang sempurna. Selain sebagai tambahan amunisi karena cukup lelah menyusuri Dusun Butuh, mie rebus adalah perpaduan yang pas untuk mengakhiri kegiatan wisata di Dusun Butuh.
Sekian tulisan saya hari ini, terimakasih sudah mampir.
See u.
3 Comments Add yours