Potensi wisata Dusun Butuh – Nepal Van Java

Dusun Butuh atau Nepal Van Java memiliki banyak potensi wisata yang bisa digali dan dikembangkan. Ada beberapa catatan yang bisa dijadikan rujukan oleh pengelola wisata Dusun Butuh dari saya pribadi.

Secara keseluruhan saya sangat menikmati aktivitas wisata di Dusun Butuh. Tapi akan lebih baik jika pengelola meningkatkan pelayanan dan berbenah dibeberapa hal, yaitu:

1. Fasilitas Umum (Toilet)

Fasilitas umum yang saya bahas adalah Toilet. Mengingat cuaca di Dusun Butuh sangat sejuk atau bisa dikategorikan dingin. Saya pribadi jika dihadapkan dengan cuaca yang dingin, akan lebih sering buang air kecil, begitu juga dengan wisatawan lainnya. Untuk itu, kebersihan toilet perlu diperhatikan.

Sesampai di Dusun Butuh yang saya cari adalah toilet. Saya pergi ke toilet yang berada di area parkiran. Terdapat satu toilet dengan kondisi kurang bersih. Sebelum saya memasuki toilet, penjaga mengecek terlebih dahulu kondisi toilet dan menyiramnya beberapa kali. Ini sangat bagus untuk memastikan kondisi toilet sebelum dipakau wisatawan. Setelah selesai, saya membayar uang kebersihan toilet, karena saya tidak menemukan kotak kerbersihan dipintu toilet.. Penjaga cukup kaget melihat saya memberikan uang.

Menurut saya pribadi, fasilitas umum adalah hal yang harus diperhatikan oleh pengelola. Sangat saya menganjurkan pengelola menyediakan beberapa toilet umum yang tersebar dibeberapa tempat. Pastikan kondisi toilet bersih. Saya tidak mempermasalahkan toilet yang tidak diberi keramik. Toilet tidak harus bagus apalagi mewah, yang terpenting kondisi toilet dalam keadaan bersih.

Jika toilet telah tersedia, saya sangat menyarankan pengelola untuk memberi kotak kebersihan didekat pintu toilet. Uang yang terkumpul dari kotak kebersihan tersebut bisa digunakan untuk tambahan biaya operasional toilet. Saya rasa wisatawan tidak keberatan untuk membayar uang kebersihan untuk toilet umum.

2. Peta wisata

Peta wisata sangat penting. Bisa dalam bentuk brosur yang dibagikan ke setiap wisatawan yang datang atau dalam bentuk baliho. Biaya cetak brosur cukup mahal untuk setiap wisatawan yang datang, bisa diganti dengan baliho atau poster ukuran misalnya 2×3 yang bisa dibaca wisatawan.

Misalnya diarea parkiran, pengelola menyediakan seperti papan informasi yang berisi; peta wisata, contact person pengelola, info-info penting seperti agenda kesenian, informasi homestay, guide dan sebagainya.

Peta wisata bisa disebar dibeberapa titik lokasi. Ditandai dengan “anda sekarang berada disini”. Sehingga wisatawan mengetahui pilihan rute yang mereka pilih.

3. Membuat rute wisata

Ketika sampai di Dusun Butuh, saya belum mengetahui spot wisata yang akan saya tuju. Yang ada dibenak saya adalah gardu pandang. Awalnya saya pikir jarak gardu pandang dari parkir cukup dekat. Ternyata saya keliru. Gardu pandang berjarak jauh dari area parkir. Kekeliruan lainnya adalah saya pikir teras atas rumah warga adalah gardu pandang, dan itu saya jadikan patokan jarak. Ternyata saya keliru, wkwkwk. Akhirnya saya hanya sampai di area basecamp, cukup lelah dan memutusakn turun kembali.

Untuk itulah pengelola membuat rute wisata. Jika tujuan wisatawan ke gardu pandang silahkan tawarkan jasa ojek. Jika tidak, wisatawan bisa menggunakan rute wisata yang telah ditetapkan oleh pengelola. Misalnya rute pendek; nanti akan menemukan spot a, spot b. Rute sedang akan menemukan spot a, spot b, spot c. Lalu rute panjang akan menemukan spot a, spot b, spotc, dan spot d.

Rute wisata bisa dibuat one way atau mengitari dusun butuh. Rute pergi dan rute pulang dibedakan, sehingga tidak terjadi penumpukan wisatawan karena rute pulang pergi yang sama.

Rute wisata harus ada di peta wisata yang tersebar dibeberapa lokasi.

4. Spot Foto

Seperti kita tau, trend berwisata adalah untuk mengabadikan moment dan membagikannya di sosial media. Tapi tidak setiap sudut Dusun Butuh bisa dijadikan spot foto yang menggambarkan identitas Dusun Butuh sebagai Nepal Van Java yang identik dengan undakan perkampungan. Hal ini akan berdampak pada identitas Dusun Butuh dimedia sosial. Misalnya, saat wisatawan membagikan foto di media sosial, sebagian orang sudah mengetahui bahwa itu adalah Nepal Van Java atau sebagian orang akan bertanya;

“itu dimana ya? kok mirip di Nepal ya?

Spot foto yang saya maksud ini adalah spot foto selain menggunakan drone. Jika menggunakan drone, akan sangat jelas keindahan Dusun Butuh. Tapi, tidak semua wisatawan memiliki drone bukan.

5. Guide

Akan saya bahas selengkapnya di tulisan selanjutnya.

Stay tune!

2 Comments Add yours

Leave a Reply