Soto Ayam Pakelan, Rekomendasi kuliner dari Google Map ketika saya searching “sarapan Kediri”.
Dari rating yang ditawarkan tidak main-main 4.4 dengan total reviewer 1.134, tentu tidak diragukan lagi. Hal ini semakin membuat saya penasaran dengan rasa soto yang ditawarkan.
Berawal dari perjalanan saya ke Pare untuk satu dan lain hal, berangkat cukup subuh dari Jogja tepatnya jam 2.30 dini hari. Selepas dari pintu tol Kediri pukul 6.20 pagi, dan perut mulai keroncongan kelaparan. Akhirnya saya mencari sarapan kediri dan muncul lah Soto Ayam Pakelan “Ny Sien” di rekomendasi teratas.
Berdasarkan review yang cukup bagus membuat saya semakin penasaran ingin mencoba kuliner yang satu ini.
Lokasi
Berlokasi di alun-alun kota Kediri tepatnya di Jl. Untung Suropati. Google Map akan mengantarkan kalian menuju lokasi ini.
Lokasi sangat strategis, berada di persimpangan dengan area parkir dibahu jalan, tenang pasti ada petugas parkir yang siap sedia membantu.
Saya datang cukup awal sekitar pukul 7 pagi, kepagian 30 menit karena soto ini baru buka jam 07.30 pagi. Tentu sangat sepi belum ada pelanggan yang datang karena warung masih tutup. Akhirnya saya memutuskan mencari jajanan pasar sembari menunggu buka.
Pukul 07.35 saya sampai diwarung ini, tak ayal beberapa mobil sudah padat parkir di bahu jalan. Waw, baru 5 menit warung ini sudah diserbu pelanggan.
Saya memesan dua mangkok soto tanpa nasi. Tak menunggu waktu lama sekitar 5 menit, 2 mangkok soto sampai di meja saya.
hal yang menarik
Saat soto datang ada 2 hal yang menarik perhatian saya. Yang pertama adalah penggunaan mangkok penyajian. Model mangkok yang digunakan menarik perhatian saya; mangkok ukuran cukup besar dari mangkok soto biasanya dan model mangkok yang menyerupai gambar love. Sangat menarik dan lucu.
mangkok berbentuk love dan lasa goreng menarik perhatian
Yang kedua adalah toping lasa goreng yang ada di soto. Hal ini membuat saya ingat Amak (Ibu saya). Amak selalu memasak lasa yang digoreng untuk toping jika memasak semur ayam. Sangat sedap. Saya suka lasa goreng. Sudah lebih dari 5 tahun saya di tanah Jawa, baru kali ini saya menemukan lasa goreng.
Rasa
Dari segi bentuk, soto ini bukan soto bening boyolali, bukan soto koya, hampir seperti soto padang akan tetapi kuahnya tidak secoklat kuah soto padang.
Dalam satu mangkuk soto ini terdapat mie sedikit lembek, toping daging ayam kampung, sedikit lasa goreng dan ini yang menarik kecambah (bukan tauge) tapi kedelai yang hampir menjadi tauge yang tidak ada kecambanya.
Bingungkan ya?
Saya juga bingung menjelasakannya, intinya kecamba yang tidak ada ekornya (like tauge) hanya kepala tauge yang masih agak sedit keras.
Untuk rasa kuah, tidak sekuat rasa soto padang, tidak flat tapi pas. Saya mengasumsikan soto ini tidak pakai micin.
Tag line “menggunakan rempah pilihan”
Semua perpaduan diatas membuat soto ini memiliki cita rasa yang khas. Sangat wajar selalu ramai dan patut untuk dicoba.
Untuk harga, 18.500 untuk satu porsi soto tanpa nasi. Wajar dengan porsi yang besar dari soto biasanya dan cita rasa yang unik serta kebersihan yang terjaga. Legendaris dari tahun 1990. Tiga tahun lebih tua dari umur saya. Hehehhe
Selamat mencoba bagi teman-teman yang berlibur ke Kediri