Wisata Paralayang Batu Malang

Keseruan wisata paralayang sembari menikmati Kota Batu dari ketinggian.

Ini kali pertama saya mencoba wisata adrenalin yaitu paralayang. Sebelum berangkat dari Jogja ke Malang, saya sudah meyakinkan diri untuk mencoba paralayang di Kota Batu.

Saya sampai pukul 2 siang, perjalanan 1.5 jam dari Kota Malang menggunakan kendaraan roda dua yang saya sewa. Cuaca disini sangat sejuk, saya telah mempersiapkan diri dengan jaket kulit yang saya kenakan.

Sesampai ditempat wisata, hal yang pertama saya tuju bukanlah loket paralayang. Saya justru terpukau keindahnya pemandangan dari lokasi tandem paralayang ini. Saya bisa menikmati pemandangan Kota Batu dari ketinggian. Benar-benar memukau.

Paralayang Batu malang
Pemandangan Paralayang Batu Malang

Setelah puas menikmati pemandangan, akhirnya perhatian saya teralihkan saat satu persatu wisatawan melakukan tandem paralayang. Saya menuju loket pendaftaran, mengobrol dengan petugas loket.

Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk menikmati wisata ini berkisar 350.000 sampai 400.000 perwisatawan. Masing -masing wisatawan akan didampingi oleh satu pemandu profesional. Kita bisa nemikmati pemandangan Kota Batu dari ketinggian selama 20 sampai 30 menit. Wisatawan umur 18 sampai 60 tahun bisa menikmati wisata ini.

Setelah saya melakukan pendaftaran dan pembayaran, keraguan dan ketakutan mulai muncul.

Saya mendapat giliran ke 4 kurang lebih menunggu 30 menit lagi untuk tandem. Selama 30 menit saya cukup gelisah. Mulai memperhatikan wisatawan yang melakukan tandem, beberapa di antara mereka wisatawan asing. Saya memastikan bahwa mereka pernah melakukan tandem sebelumnya. Bisa terlihat diraut wajah mereka yang rilex.

Paralayang Batu Malang
Mencoba tersenyum padahal saya deg-degan

Sepuluh menit sebelum tandem saat panitia memanggil nama saya untuk bersiap-siap, jantung saya mulai berdetak tidak karuan. Wajar rasanya saya sedikit ragu dan takut untuk melakukannya, karena ini pertama kali saya melakukan tandem. Tapi saya telah membulatkan tekat dan memberanikan diri. Bismillah.

Paralayang Batu malang
Pemasangan alat safety

Sebelum tandem, ada dua orang panitia yang membantu saya untuk memasang alat safety seperti helm, pengaman siku dan lutut. Saya juga dibekali cara untuk melakukan tandem dengan berlari-lari kecil mengikuti aba-aba dari guide.

Paralayang Batu malang
Paralayang Batu malang

Semua alat sudah terpasang, cuaca bagus. Saya bersiap-siap untuk melakukan tandem. Salah satu panitia membantu saya dari depan, lebih tepatnya menarik saya untuk berlari-lari kecil sampai turun. Pada saat itu saya cukup deg-degan sampai akhirnya posisi saya dan guide berada di udara. Tidak sampai satu menit, semua rasa gugup saya hilang. Saya lebih rilex menikmati indahnya pemadangan dari ketinggian.

Paralayang Batu Malang
Saya ditarik dari depan membantu untuk melakukan tandem
Paralayang Batu Malang
Pemandangan dari atas

Sebelum melakukan tandem, saya dibekali dengan tongsis (tongkat narsis) untuk mengabadikan moment dari ketinggian. Tentu kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Jepret-jepret sekian banyak moment saya abadikan.

Obrolan ngalur ngidul mulai tercipta andata saya dan guide, membuat saya jauh lebih rilex.

Tak terasa lebih dari 20 menit saya lewatkan terbang mengitari Kota Batu dan melakukan pendaratan di sebuah lahan luas yang telah disediakan oleh panitia. Saya juga dibekali dengan teknik pendaratan. Cukup dengan mengangkat kaki kedepan. Pendaratan dilakukan dengan sempurna.

Paralayang Batu malang
Paralayang Batu malang

Dilokasi pendaratan, sudah ada panitia yang menunggu saya untuk kembali diantarkan menuju lokasi tandem. Perjalanan kurang lebih 10 menit dari lokasi pendaratan menuju lokasi tandem menggunakan motor.

Saya kecanduan.

Beberapa wish list saya untuk mencoba wisata paralayang adalah wisata paralayang Parangtritis Jogja dan wisata paralayang di Danau Maninjau.

Semoga bisa saya realisasikan tahun depan ya.

Amin

Leave a Reply