Berjuta Mimpi yang Tertunda

Saya mendisiplikan diri – berkomitment untuk menulis. NAWA DASA TRY WINAYA

NAWA DASA TRY WINAYA

Selama 93 hari kedepan, saya mendisiplikan diri – berkomitment untuk menulis. Saya namakan “NAWA DASA TRY WINAYA”. Kelak akan saya ceritakan tentang kelahirannya.

Ini sebuah tantangan untuk diri saya sendiri. Seberapa jauh saya bisa bertahan – mendisiplinkan diri – berkomitment untuk menulis. Menulis tentang apapun, kegundahan, hal-hal yang telah saya lalui, pengalaman manis maupun pahit yang saya alami.

Tujuannya untuk apa? Nanti saya ceritakan bersamaan dengan cerita kelahiran Nawa.

Tujuh bulan berlalu, waktu yang  tidak sebentar  untuk bisa bertahan dengan langkah yang terbatas. Rencana-rencana yang mulai buyar dan berjuta mimpi yang tertunda.

Tentu saja anxiety and overthinking sering menghantui saya.

Satu hal yang selalu saya gumamkan, “yang kena dampak ini bukan cuma elo – yang anxiety dan overthingking bukan elo doang”. Banyak orang diluar sana merasakan hal yang sama. Ada yang kehilangan orang yang disayang, di layoff dari pekerjaan, dan nyari kerja itu susah.

Terkadang saya sering lupa untuk bersyukur dan lupa bahwa saya sudah bisa “survive” dan lihat lah perjalanan panjang yang telah saya lalui.

Bersyukur masih diberikan kesehatan, rezeki yang cukup. Jangan berbalik arah hanya karena kerikil kecil ini.  Jangan goyahkan keyakinan mu. Jangan.!

Semua hanya perkara waktu. Jangan pernah menyerah, dan tetaplah berusaha. Percayalah, Tuhan akan memberikan yang terbaik, mengabulkan mimpi-mimpi yang tertunda.

Jika tak mampu lagi untuk melangkah, diam – cukup diam. Jangan pernah mundur, jangan sesekali mencoba mundur. Cukup diam, hingga semua energimu terkupul kembali – hingga ada tenaga untuk melangkah, sedikit demi sedikit, setapak demi setapak untuk meraih mimpi-mimpi mu.

Saya percaya, Selalu ada pelangi yang indah setelah badai menerpa!

 

Ciao!

3 Comments Add yours

Leave a Reply