Ekowisata menjadi pillihan liburan yang tepat di saat pandemi. Saya tau, saat pandemi seperti ini alangkah baiknya membatasi segala aktifitas.
Tapi tidak bisa dipungkiri kita butuh aktifitas lain untuk pelepas penat salah satunya dengan berwisata. Terutama buat saya pribadi yang menghabiskan senin sampai jum’at WFO (Work From Office).
Wisata alam salah satu kegiatan yang menurut saya bisa dijadikan alternatif untuk liburan. Kenapa alam, karena area terbuka, sirkulasi udara lancar dan space yang luas (tidak berdesakan).
Kali ini saya akan membagikan pengalam berwisata di tengah pandemi. Sekali lagi saya tekankan, ini bukan ajakan untuk berlibur, sebisa mungkin tetap batasi kegiatan. Ini saya tujukan bagi teman-teman yang benar-benar melepas penat atau berlibur dan kembali lagi ke pilihan masing-masing.
Saya sudah mengagendakan bersama teman-teman (kelompok belajar saya) untuk kemping di Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta. Kami agendakan Sabtu, 3 Oktober 2020 satu malam saja. Beberapa hari sebelum camping, kami sudah survei persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan camping, karena pandemi saya yakin pengelola mempunyai kebijakan masing-masing.
Persyaratan untuk memasuki area camping:
- Untuk domisili DIY cukup menyediakan KTP
- Untuk mahasiswa DIY cukup menyediakan KTM
- Untuk KTP non DIY dan bukan mahasiswa DIY sediakan KTP – surat sehat atau surat keterangan bebas covid (rapid/swab).
Setelah memenuhi dan mempersiapkan persyaratan di atas, tentu kami persiapkan peralatan untuk camping yang kami sewa di Semesta Adventure dan logistik lainnya (nanti asaya akan cerita tips masak-masakk saat camping).
Perjalanan dari kota Jogja (titik UGM) ke Waduk Sermo kurang lebih 1.5 jam. Kami berangkat pukul 14.30 dan sampai di Waduk Sermo jam sekitar jam 16.00. Area camping yang kami tuju adalah Taman Bambu Air Waduk Sermo.
Sampai di lokasi petugas mengarahkan kami (yang ingin camping) ke area transit dan mengisi data diri, menyerahkan persyaratan yang saya sebutkan di atas dan mendapat no antrian kelompok. Kelompok kami mendapat antrian No 13.
Area transit cukup luas, disana ada kelompok-kelompok lain yang antri menunggu giliran dipanggil panitia.
Saya menunggu cukup lama di area transit. Kurang lebih 1 jam-an. Setelah mendapat panggilan dari panitia kami menuju area camping – eitss tunggu dulu bukan berarti bisa langsung mendirikan tenda. Ada 3 kelompok yang di panggil secara bersamaan. Masing-masing kelompok akan dicek suhu dan di wajibkan untuk mencuci tangan. Kami di arahan ke area breafing sembari menunggu kelompok lain.
Setelah ketiga kelompok berkumpul. Salah satu dari panitia memberi breafing. Menjelaskan peraturan mengenai camping:
- Perhari dibatasi maksimal 30 kelompok.
- Jam untuk kegiatan camping dimulai pada puluk 5 sore sampai pukul 7 pagi. Setelah itu area akan disterilkan untuk wisatawan yang ingin berwisata siang hari (non camping).
- Perkelompok akan diberi satu kunci toilet. Total ada 6 toilet dan masing-masing tolet digunakan oleh 4 kelompok.
- HTM 15K/wisatawan.
Saya sangat nyaman dengan penjelasan dan prosedur yang ditetapkan oleh panitia karena sudah diverifikasi oleh gugus tugas covid 19 Kulon Progo.
Cerita keseruan camping akan saya lanjutkan di hari berikutnya.
Stay tune!
2 Comments Add yours