Setiap ke Surabaya saya tidak melewatkan untuk menyicipi makanan yang satu ini.
Warung ini cukup populer di Surabaya (kata teman-teman saya). Saya yang awalnya tidak suka dengan bebek, jadi penasaran katanya bebek yang satu ini empuk beda dari yang lain. Alasan saya tidak suka makan bebek sebelumnya karena saya sering menjumpai tekstur dagingnya yang keras.
Selain tekstur daging yang lembut, yang saya suka dari bebek sinjay adalah sambal pencit atau sambal mangga muda. Ini adalah salah satu sambal khas dari Madura. Rasanya pedas asam, enak, seger gimana gituh. Porsi nasi bebek yang cukup banyak tidak terasa akan ludes seketika karena sambal ini. Biasanya saya selalu meminta sambal double, biar pedasnya kerasa.
Bebek sinjay adalah warung makan asli Maduri akan tetapi di Surabaya memiliki banyak cabang. Jadi kalian tidak perlu jauh-jauh ke Madura untuk mencicipinya.
Tapi karena saya penasaran, saya ingin mencicipi langsung ke Madura. Tentu ini beralasan, karena beberapa kali saya menemui warung makan yang memiliki banyak cabang, sering kali rasanya tidak konsisten. Selain itu saya juga ingin main ke Madura, ingin sekali melihat kemegahan jembatan suramadu. Seperti kata pepatah, sekali mendayung berkunjung ke Madura dan makan Bebek Sinjay 🤣
Apakah cita rasa yang ditawarkan sama dengan cabang-cabang yang di Surabaya?
Jawabannya iya. Saya makan di 3 cabang di Surabaya lalu langsung ke pusatnya di Bangkalam Madura cita rasa yang ditawarkan sama. Yang berbeda adalah warung di Bangkalan bangunannya sangat besar parkirannya sangat luas. Sepertinya ini warung baru, warung yang lama berjarak setengah kilo dari sini dan agak kecil. Saya rasa karena peminatnya sangat banyak owner membuka lokasi baru dengan daya tampung yang sangat besar.
Saya datang saat bulan puasa. Warung ini baru buka pukul 11 siang, akan tetapi pukul 10.30 saya sudah datang. Selain saya juga banyak pengunjung lain. Saya perkirakan ada 200 pengunjung pada saat jam 11. Luar biasa, bisa dibayangkan hari-hari biasa ramainya seperti apa?
Lalu pelayanannya bagaimana? Sama seperti di cabang-cabang lainnya sistem pelayanan adalah self service. Menu tersedia dikasir, setelah itu silahkan bayar nanti akan diberi nomor antrian lalu akan dipanggil satu persatu dan customer mengambil makanan dimeja yang telah disediakan.
Saya juga kurang tau apakah karena bulan puasa jadi penyajiaannya hanya menggunakan stereoform makan atau ada kebijakan lain. Tapi, saat saya makan di cabang Rungkut di depan kampus UPN, penyajiannya menggunakan piring tetapi tetap self service.
Sekian review saya mengenai bebek sinjay. Untuk harga satu porsi kalau tidak salah 35K sudah include minum (teh botol/ air mineral). Untuk rasa 8/10 mantaap