Mie Ongkok Longkrang kuliner Wonosobo yang terkenal. Tidak tanggung-tanggung 4 ribu lebih wisatawan berkomentar.
Tentu saya tidak melewatkannya. Warung yang berdiri dari tahun 1975 membuat saya semakin penasaran untuk mencobanya.

Perjalanan pulang yang cukup melelahkan karena terjebak macet hampir dua jam di lokasi Dieng Culture Festival 2019. Saya sudah mengantongi list kuliner yang akan saya kunjungi dari Wonosobo sampai ke Jogja, salah satunya ini.
Lokasi
Lokasi yang sangat strategis tidak jauh dari alun-alun Wonosobo. Jangan sampai kelewatan karena lokasinya berada di jalan satu arah. Jika terlewatkan tidak bisa putar balik, siap-siap memutar cukup jauh. Area parkir dibahu jalan.
Suasana
Warung ini tidak terlalu besar jadi terkadang tidak cukup menampung banyak wisatawan. Terkadang harus duduk dikursi tunggu untuk mendapatkan tempat duduk. Sewaktu saya datang, saya menunggu sekitar 5 menit untuk mendapatkan tempat duduk.

Kondisi warung bersih. Walaupun semua pesanan masih dicatat dan dilakukan secara manual tapi pelayanan cepat dan ramah.
Mie Ongklok Longkrang selalu ramai dikunjungi wisatawan.
***
Setelah saya pesan dan menunggu sekitar 10 menit satu porsi mie ongklok tersaji di depan mata lengkap dengan satu porsi sate.

Tekstur mie ini unik dan berbeda. Sekilas mirip dengan mie ayam, tapi memiliki teksture yang agak padat (bukan keras tidak matang). Unik menurut saya.

Kuah cukup kental dan bumbunya berbeda dengan bumbu mie ayam. Sukar untuk saya menjelaskannya. Maap ya permirsa. Selain itu ada potongan kol dan loncang (daun bawang) serta potongan ayam.
Mie Ongklok ini cocok dimakan dengan sate sapi dan gorengan salah satunya tempe goreng yang tersedia disetiap meja.

Satu mangkok dibandrol dengan harga yang murah 12 ribu rupiah.
Jika kalian berlibur ke Wonosobo jangan lupa untuk menyicipi Mie Ongklok Longkrang.