Menjelma Menjadi Gadis Bali di Museum Bali

Ada yang berbeda dari perjalanan saya ke Bali kali ini. Saya di ajak mengunjungi Museum Bali oleh sahabat saya.

Bali akan selalu dirindukan bagi wisatawan yang pernah berkunjung. Terkhusus bagi saya sendiri. Ingin rasanya setiap tahun mengunjungi Pulau Dewata ini. Semoga saya bisa melanjutkan studI di pulau ini ya, Amin.

Ada yang berbeda dari liburan kali ini. Saya berkunjung ke museum. Sangat jarang hal ini terjadi. Ini kali pertama saya libur keluar kota lalu berkunjung ke museum. Eits, tunggu dulu. Museum kali ini sangat berbeda dan mengasikkan.

Museum Bali
Museum Bali

Berawal dari rasa penasaran saya untuk berkunjung ke Pura yang disambut baik oleh sahabat pena saya Ni Made Yuni. Kita sering berkelakar bahwa kita adalah sahabat pena. Padahal kita tidak pernah berkirim surat sekalipun. Yuni adalah Tunangan teman baik saya Made Surya yang juga berasal dari Bali. Sejak pertama kenalan kami langsung akrab dan menjadi sahabat pena (versi kami berdua). Love u till the moon and back Yun.

Museum Bali
Museum Bali

Bak gayung bersambut, Yuni mengajak saya untuk berkunjung ke Museum Bali dan kabar baiknya di belakag museum ini terdapat Pura. Kebetulan Yuni juga ingin melaksanakan ibadah sore itu.

Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui

Begitulah kira-kira perumpamaannya. Sekali ke pura dua tiga hingga ratusan foto terabadikan.

Museum Bali

Museum ini terletak di pusat Kota Denpasar. Cukup mengandalkan google map kalian akan sampai. Saya datang sudah cukup sore waktu itu.

Museum ini sangat terkenal sebagai lokasi preweding. Memang benar adanya, sewaktu saya berkunjung ada sepasang calon pengantin mengabadikan moment bahagia mereka disini, lengkap dengan pakaian adat Bali.

Museum Bali
Museum Bali

Setelah mengganti baju kebaya yang dibawakan oleh Yuni (makasih sahabat penaku) kita bersiap-siap mencari spot foto yang bagus. Menurut saya semua spot foto yang ada disini bagus-bagus. Nuansa Bali yang sangat kental, mulai dari tangga, gerbang dan warna yang didominasi merah bata.

Oh iya, bukan hanya saya dan Yuni saja sore itu. Kita juga ditemani oleh teman saya dari Manado Gery yang saya kenal dari IYCF Bali (acara yang saya datangi di Bali).

Museum Bali
Museum Bali

Gery juga dibawakan pakaian khas Bali oleh Yuni. Sore itu kita sangat puas mengabadikan moment di setiap sudut di Museum Bali. Benar-benar moment yang sangat berkesan buat saya.

Pura

Setelah puas berswafoto, saya menemani Yuni melaksanakan ibadah yang berada persis di belakang museum. Ini kali pertama saya ke Pura.

Pura
Pura

Setelah mempersiapkan perlengkapan untuk ibadah seperti bunga-bunga dan lainnya saya menemani Yuni masuk. Saya melihat Yuni berdoa dengan khusuk. Sungguh saya sangat senang dan bangga dengan keberagaman dan perbedaan yang ada.

Di lokasi Pura terdapat sanggar seni. Disana terdapat beberapa alat musik tradisional Bali, Gamelan Bali. Lalu Yuni berinisiatif untuk mengabadikan foto untuk saya yang sedang bermain gamelan Bali (padahal tidak saya mainkan) hahahha.

Gamelan Bali
Gamelan Bali

Sekian perjalanan saya ke Museum Bali dan menjelma menjadi Gadis Bali. Bonus dari perjalanan sore itu, kebaya yang saya kenakan berikan kepada saya sebagai kenang-kenangan (makasih sahabat penaku).

Jika kalian ingin megabadikan moment sembari mengenakan kebaya Bali sangat saya sarankan kesini.

Terimakasih sudah membaca.

 

 

Leave a Reply