Tak Kondai Perhiasan Perempuan Minang dari Solok Selatan

Tak Kondai digunakan sebagai perhiasan kepala bagi perempuan di Sungai Pagu Solok Selatan.

Minangkabau lebih terkenal dengan “suntiang” sebagai perhiasan yang dikenakan oleh perempuan. Banyak yang belum mengetahui bahwasanya hampir setiap daerah di Minangkabau memiliki perhiasan wanita masing-masing. Misalnya Suntiang Solok, Tikuluak dari Payakumbuh dan Tak Kodai dari Solok Selatan.

Tak Kondai
Tak Kondai

Memang Minangkabau kaya akan ragam budayanya. Bak kata pepatah Minang;

Lain lubuak lain ikannyo, lain ladang lain ilalangnyo

Yang berarti beda daerah beda adat dan kebiasaannya.

***

sejarah

Saya mencoba menyegarkan kembali ingatan saya. Nenek saya Herlina Syarif pemilik sanggar Tak Kondai di Sungai Pagu pernah bercerita tentang asal usul Tak Kondai.

Tak Kondai berasal dari kata “Tatak” dan “Kondai” yang berarti mahkota konde. Bisa diartikan mahkota yang dikenakan oleh perempuan.

Dahulunya Tak Kodai hanya dipakai oleh Puti (putri keturunan raja). Tak tanggung-tanggung Tak Kondai yang dikenakan oleh Puti terbuat dari emas.

Tak Kondai
Tak Kondai

Saya sendiri belum pernah menyaksikan secara langsung Tak Kondai yang terbuat dari emas ini. Tapi masih ada pewaris yang masih menyimpannya. Semoga masih bisa saya jumpai saat saya pulang kampung ya.

***

Seiring dengan perkembangan zaman Tak Kondai sudah dikenakan oleh semua kalangan. Saya masih ingat, saat pesta pernikahan bapak dan ibuk, ada beberapa anak daro (anak kecil pendamping pesta) yang menggenakan Tak Kondai. Tapi Ibuk saya masih mengenakan suntiang.

Menurut saya, Tak Kondai baru dikenal secara luas  dan dikenakan oleh masyarakat Solok Selatan sekitar 10-15 tahun terakhir. Saya masih ingat saat pesta pernikahan uni (kakak perempuan) masih menggenakan suntiang sebagai perhiasan kepala. please correct me if I am wrong

Tak Kondai
Tak Kondai

Tak Kondai biasanya dikenakan dengan baju berudu berwarna hitam lengkap dengan songket sebagai rok.

Tahun 2017 adalah kali pertama saya memakai Tak Kondai. Waktu itu salah satu teman saya dari Adelaide Australia datang berkunjung. Saya mengenakan Tak Kondai dan Kristal (teman saya) mengenakan suntiang, Fatia (adik sepupu) mengenakan suntiang Solok. Semua pakaian di sponsori oleh Sanggar Tak Kondai kepunyaan nenek.

Saya mengabadikan moment dirumah Anga, Rumah Gadang Daulat Rajo Alam Surambi Sungai Pagu yang berada tepat di depan Rumah Gadang Bapak, Rumah Gadang Siti Rohani dan Siti Rohana.

Tak Kondai
Tak Kondai

Sekian cerita Pengalaman ini sangat berkesan buat sayasaya dan teman saya Kristal Buckel. Kalian bisa lihat IG saya untuk foto-foto lebih lanjut. Saya semakin bangga terlahir sebagai Gadis Minang.

 

Leave a Reply