Memutuskan untuk ke Psikolog

Bagi sebagian orang, konsultasi ke psikolog adalah hal yang cukup tabu. Begitu pun dengan saya sebelumnya.

2020 ini adalah tahun yang cukup berat buat saya. Puluhan kegagalan telak menghantam.

Gagal bukanlah kamus baru di hidup saya. Tapi berpuluh-puluh kegagalan yang menerpa tentu menyisahkan luka. Tak ada satupun upaya yang saya lakukan berhasil di 2020 ini. Puluhan kegagalan yang terus menghantam tak ayal menyisahkan lubang duka yang cukup dalam.

Lubang duka ini semakin terawat dengan melankolis yang ada di diri ini, berbuah pesimis yang menjadi-jadi.

Singkat kata, saya memutuskan ke Psikolog

Tentu keputusan ini berdasarkan beberapa hal:

teman bercerita

Tak ada lagi teman untuk bercerita. Terkadang tak semua orang terdekat memahami apa yang kita rasakan, atau kita tidak berani mengungkapkan dengan gamblang apa yang kita rasa.

Jikapun kita sudah bercerita rasanya masih ada beberapa hal yang tidak kita utarakan karena satu dan lain hal. Tak jarang pula teman yang kita harapkan untuk bercerita bereaksi dengan sikap yang tidak kita harapkan. Berdampak kekecewaan.

Larut

Saya terus berlarut-larut dalam masalah yang saya hadapi. Saya semakin terlilit. Jika satu hari  24 jam. Mulai dari bangun sampai saya tertidur saya selalu memikirkannya. Lebih dari separuh dari waktu yang saya lewati terbuang sia-sia. Tak jarang juga menguras energi dan membuat saya tidak fokus.

Susah tidur

Seminggu lebih saya susah tidur. Tidur 2-4 jam. Itu bukan saya. Saya yang terbiasa tidur cepat, tidak pernah lewat dari jam 11 malam.

Keadaan semakin diperparah dengan sakit kepala yang hebat. Susah tidur + sakit kepala = banyak pikiran.

Tidak produktif

Saya tidak seproduktif dulu. Banyak hal-hal yang saya lewatkan. Biasanya saya selalu membaca buku minimal 30 menit sehari. Kerjaan tidak saya selesaikan dengan maksimal. Banyak list yang saya lewatkandan abaikan.

Tidak fokus

Saya sering kehilangan fokus, blank seketika. Tak ayal seperti orang ling-lung bingung. Mata saya tidak bisa bohong.

Akhirnya saya ke psikolog

Tentu saya survei terlebih dahulu. Tujuan awal saya adalah Unit Konsultasi Psikologi (UKP) UGM. Sayangnya unit ini tutup dikarenakan pandemi.

Akhirnya saya menemukan banyak blog yang memberikan rekomendasi untuk ke Puskesman III Depok Sleman untuk konsultasi dengan biaya yang sangat murah 26 ribu rupiah.

Keesokan harinya saya datang dan berkonsultasi dengan psikolog.

Saya mengutarakan semua yang saya rasakan, dan perasaan saya lega. Ini sangat membantu saya. Ini adalah langkah tepat yang saya lakukan.

Jadi, buat teman-teman yang masih ragu untuk ke psikolog, kalian harus tepis semua itu. Kalian bisa datang ke puskesmas terdekat yang menyediakan konsultasi psikologi. Jika kalian menggunakan BPJS gratis loh, jikapun mandiri cuma di bandrol 26 ribu.

Semoga tulisan saya ini membantu.

 

Leave a Reply