Pertama kali mendengar Rawon Setan yang terlintas difikiran saya adalah sepedas apakah kuliner ini? atau “sesangar” apakah cita rasa yang ditawarkan sehingga namanya Rawon Setan.
Hari pertama pindah ke Surabaya tentu saya tidak melewatkan berburu kuliner khas Surabaya. Salah satunya Rawon Setan.
Hari ini perut saya diisi banyak makanan. Makanan ini menjadi makan berat ketiga dipukul 3 sore. Bukan makan siang, karena sudah makan siang bebek sinjay; bukan juga makan malam, karena agenda malam saya mencari lesehan purnama yang asli. Pagi saya buka dengan sarapan soto madura. Usus saya akan bekerja lebih keras sepertinya hari ini 🤕
Lokasi
Warung ini berlokasi Jl. Embong Malang No.78/I, Genteng, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60261
Saya kurang tau apakah ini jalan protokol atau tidak. Menurut saya lokasinya sangat strategis, berada di depan hotel JW Mariiott which is (biar kayak anak jaksel) dikeramaian dan pusat kota. Kalian bisa menggunakan google map lokasi dengan tujuan rawon setan jalan Embong.
Parkir kendaraan bisa dibahu jalan. Tempat makan ini cukup luas dan menyediakan banyak kursi untuk pelanggan. Biasanya jam makan siang dan makan malam selalu ramai.
Menu
Ini bukan kali pertama saya makan rawon. Saya pernah mencicipi rawon di Jogja. Hanya dua kali mungkin. Jadi experience saya memakan rawon belum lah banyak. Saya belum bisa membedakan mana rawon yang enak mana yang tidak.
Menurut saya Rawon Setan ini enak. Tekstur daging sangat empuk, kuahnya segar, cita rasanya kuat.
Satu mangkok rawon disajikan nasi putih, kecambah atau tauge mentah, dan sambal. Saya tidak terlalu suka memakan tauge mentah, jadi saya hanya mencicipi rawon dan nasi saja. Eitss, saya lupa. Tidak lengkap rasanya mencicipi rawon tanpa telur asin dan kerupuk. Ini adalah perpaduan yang sempurna.
Ada harga ada rupa. Satu mangkok rawon seharga 49.000 rupiah. Harga yang wajar dengan rasa yang ditawarkan, lokasi yang strategis dan warung yang sudah terkenal.
Sekian pengalaman saya mencicipi Rawon Setan. Tunggu tulisan saya lainnya mengenai kuliner Surabaya.
Seeya