Rumah Gadang Gajah Maram – Daya Tarik Saribu Rumah Gadang

Rumah Gadang Gajah Maram, merupakan ikon wisata di Kawasan Saribu Rumah Gadang. Apa keistimewaan Rumah Gadang ini?

1. Rangkiang

Dari kejauhan Rumah Gadang Gajah Maram telah melambaikan keelokannya. Rangkiang yang berjejeran di depan Rumah Gadang memancarkan daya magis tersendiri buat saya. Betapa tidak, empat rangkiang yang memiliki fungsi yang sangat penting dahulunya masih berdiri kokoh didepan Rumah Gadang. Saya menyebutnya;

pariuak nasi urang kaum

perumpaan yang berarti tempat makan satu keluarga besar.

Dahulunya rangkiang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi.  Saya membayangkan betapa jayanya pertanian dimasa lampau, sehingga satu Rumah Gadang bisa memiliki 2 – 4 rangkiang. Silahkan simpulkan sendiri, jika Rumah Gadang ini memiliki empat rangkiang tentu banyak hasil pertaniannya bukan?

Di Minangkabau, setiap kaum memiliki Rumah Gadang. Kaum dari Datuk Lelo Panjang Suku Melayu Buah Anau adalah pemilik Rumah Gadang ini.

Rangkiang Rumah Gadang Gajah Maram
Rangkiang Rumah Gadang Gajah Maram
2. Arsitektur bangunan

Selain rangkiang, hal yang membuat saya takjub adalah arsitekturnya. Sebagai orang awam, dari bentuk bangunan saya bisa menyimpulkan Rumah Gadang ini sudah berdiri sejak lama. Bisa dilihat dari dinding bagian luar Rumah Gadang yang tidak memiliki ukiran. Seni ukiran pada pembangunan Rumah Gadang beru berkembang beberapa puluh dekade terakhir.

Dugaan saya benar, Rumah Gadang ini sudah berdiri lebih dari seabad, tepatnya tahun 1794. Awesome, mutiara yang patut dijaga.

Oh iya saya hampir lupa, kenapa Rumah Gadang ini disebut dengan Rumah Gadang Gajah Maram? Apa itu Gajah Maram? Gajah Maram adalah bentuk arsitektur dari Rumah Gadang ini. Gajah Maram bisa diartikan dengan gajah yang sedang duduk selonjor (seperti kucing saat lagi santai). Minangkabau kaya akan jenis arsitektur Rumah Gadang, akan saya bahas ditulisan selanjutnya.

Arsitektur Rumah Gadang Gajah Maram
Arsitektur Rumah Gadang Gajah Maram
3. Spot foto

Rumah Gadang ini ibarat Tugu Jogja. Setiap wisatawan yang berkunjung berswafoto dengan latar belakang ikon ini. Bisa diibaratkan ketika wisatawan mengupload foto di sosial media dengan latar belakang Tugu Jogja tanpa memberitau lokasi, kebanyakan orang sudah mengetahui bahwa itu adalah Tugu Jogja, begitu juga dengan Rumah Gadang Gajah Maram yang telah menjadi ikon wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang.

Sangat dianjurkan berfoto menggunakan baju kurung basiba ketika berkunjung ke Kawasan Saribu Rumah Gadang seperti di Instagram saya ini.

Spot Foto Rumah Gadang Gajah Maram
Spot Foto Rumah Gadang Gajah Maram
4. Museum

Untuk saat ini Rumah Gadang Gajah Maram telah diahli fungsikan sebagai penyimpanan benda-benda peninggalan kaum adat. Rumah Gadang sudah tidak ditempati sebagai tempat tinggal, tapi masih berfungsi untuk upacara adat, seperti upacara kematian, pengangkatan gelar adat dan lainnya.

Saat berada di dalam Rumah Gadang, kita bisa melihat beberapa benda yang sering digunakan untuk upacara adat seperti; carano, kendi, keris, singgasana tetuah adat dan pakaian adat. Uniknya, kamar Rumag Gadang ini juga dibuat menyerupai dekorasi kamar pada zaman dahuluya. Jika saya berunjung kesini, serasa berkunjung ke Rumah Gadang nenek waktu saya kecil. Sangat autentik.

Melalui benda-benda yang berada di dalam Rumah Gadang ini, memberikan insight baru bagi wisatawan yang berkunjung. Wisatawan sekilas bisa mengetahui tentang adat dan peninggalan masyarakat Minangkabau.

Rumah Gadang Gajah Maram
Rumah Gadang Gajah Maram

Sekian tulisan saya kali ini, saya sangat berharap pengelolaan di Kawasan Saribu Rumah Gadang terus berkembang serta Rumah Gadang Gajah Maram semakin di kenal wisatawan nasional dan wisatawan mancanegara hendaknya.

Amin.

 

 

One Comment Add yours

Leave a Reply